TRANSLATE THIS BLOG

Click the flags to read this page in others language:

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sebuah Tantangan

Menurut cerita, sebuah desa yang berada diatas bukit dilanda musim kering selama enam tahun berturut-turut. Penduduk desa merasa sedih, putus asa dan merana.

Ditepi desa tersebut tinggallah lelaki separuh baya dengan tiga anak lelakinya yang beranjak dewasa. Namun semuanya pemalas, mereka tidak pernah mau mencari pekerjaan. Alasannya dimana-mana sedang susah akibat musim kering. Semua nasihat ayahnya berlalu begitu saja, mereka lebih suka tidur dan melamun.




Dibelakang bukit yang mengelilingi desa tersebut ada sebuah desa yang sangat subur, ditengahnya mengalir sungai yang tak pernah kering. Andaikata ada yang mampu memindahkan gunung dan mengubah aliran sungai, desa yang kekeringan akan memiliki cukup air dan tak akan kekeringan lagi. Namun tak seorangpun yang berani berpikir untuk memindahkan sang gunung, sesuatu yang tak mungkin dilakukan pikir mereka.

Uniknya, lelaki setengah baya yang tinggal dipinggir desa tadi akhirnya terpanggil untuk menghadapi tantangan itu. suatu hari setelah subuh, ia membulatkan tekadnya. ia lalu mengambil cangkul dan mulai berjalan kegunung, ia bekerja dari subuh hingga matahari terbenam dengan tak kenal kata menyerah, mencangkul dan terus mencangkul.

Setelah seminggu bekerja, anak-anaknyapun mulai memperhatikan ulah sang ayah. Ketika diceritakan sang ayah ingin memindahkan gunung, ketiga anaknya tertawa terbahak-bahak. mereka menganggap ayahnya telah gila dan melakukan hal yang tak mungkin. sang ayah terdiam saja.
Ia terus melanjutkan pekerjaannya untuk memindahkan gunung, dari hari kehari, minggu ke minggu. setelah sebulan cerita itu tersebar keseluruh desa, sang ayah kini dijuluki kurang waras oleh seluruh warga desa.

Ketiga anak lelaki itu lama kelamaan menjadi malu dengan olokan warga desa,hingga suatu hari mereka akhirnya sepakat untuk membantu ayah mereka. sejak saat itu keempat lelaki itu selalu berangkat subuh dan mencangkul gunung hingga matahari terbenam. setelah beberapa bulan bekerja, warga desa mulai melihat sebuah lubang besar dikaki gunung. tak lama kemudian, seluruh warga desa ikut bergabung.

Setelah setahun lebih, gunung itu akhirnya berlubang, airpun segera mengalir melalui terowongan dan akhirnya desa itu tak pernah lagi kekeringan.

----

Mengawali suatu pekerjaan memang membutuhkan keberanian, apalagi jika pekerjaan itu belum pernah dilakukan oleh orang lain. sayangnya tidak semua orang bersedia menjadi pionir.
Hanya mereka yang berjiwa pemenanglah yang sanggup menaklukkan tantangan demi tantangan, bisa melihat kesempatan ditengah kesempitan, dan mau berusaha dengan keras untuk meraihnya.

KESEMPATAN itu menjadi kompas hidupnya, sudahkah ANDA MENEMUKAN KOMPAS hidup anda?.

0 comments:

Related Post

 
© free template by Blogspot tutorial